Monday 7 March 2016

Unknown

kesempatan bisnis keluarga

   Pengertian Family Business (Bisnis Keluarga)
ilmu700.blogspot.co.id
 
Sorotan utama:
Family business (bisnis keluarga) merupakan salah satu bentuk bisnis yang melibatkan sebagian anggota keluarga di dalam kepemilikan atau operasi bisnis. Perusahaan layanan makanan Five Star misalnya: adalah sebuah bisnis keluarga, kelima “orang anak” yang berusia antara 34 sampai dengan 42 tahun dengan kedua orang tuanya bekerja dalam bisnis tersebut.
Orang tua mereka steve dan rosemary parisi, mendirikan bisnis tersebut pada tahun 1949 dan mengembangkan bisnisnya dari 2 menjadi 100 mesin penjual makanan di Houston, texas. Perusahaan memiliki dan mengoperasikan mesin penjual yang membagikan minuman dan makanan ringan (snack) dan makanan segar di tempat-tempat kerja di daerah industry klientnya. Mereka memperoduksi dan menjual produk yang berkualitas unggul, sseperti dinner, makanan kecil, makanan penutup (desserts) salads, dan sandwich dengan menggunakan ratusan mesin pendingin seharga $7.000 perbuahnya.
Lebih menarik lagi, kelima anak iitu memiliki ijazah perguruan tinggi, tetapi memilih untuk melanjutkan kesempatan berwirausaha dalam bisnis keluarga. Kepemilikan dalam perusahaan ini dibagi diantara angota-anggota keluarganya, orang tuanya memiliki 50% dan tiap anak memiliki 10% dari bisnis yang ada. Putra tertua dari joe parisi mengatakan bahwa meskipun mereka menghabiskan banyak waktu bersama, tiap orang di dalam keluarga saling menyesuaikan, “kami menjalani hari-hari kami karena ini adalah keluarga” tetapi kata joe “tetapi yang terpenting adalah kami dapat menyesuaikan diri dengan baik”. Anak-anak tersebut semuanya merupakan wakil direktur (lima pemmain utama dalam perusahaan layanan pangan five star) dan mereka menghasilkan pendapatan dengan jumlah yang sama. Keluarga parisi secara jelas merupaka keluarga bisnis yang menjalankan bisnis besar.
Dalam terminologi bisnis, perusahaan keluarga terbagi menjadi dua macam. Pertama adalah Family Owned Enterprise (FOE), yaitu perusahaan yang dimiliki oleh keluarga tetapi dikelola oleh profesional yang berasal dari luar lingkaran keluarga. Keluarga hanya berperan sebagai pemilik dan tidak melibatkan diri dalam operasi di lapangan. Perusahaan seperti ini merupakan bentuk lanjutan dari usaha yang semula dikelola oleh keluarga yang mendirikannya. Jenis perusahaan keluarga yang kedua adalah Family Business Enterprise (FBE), yaitu perusahaan yang dimiliki dan dikelola oleh keluarga pendirinya. Perusahaan tipe ini dicirikan oleh dipegangnya posisi-posisi kunci dalam perusahaan oleh anggota keluarga. Jenis perusahan keluarga inilah yang banyak terdapat di Indonesia. Batasan lain tentang perusahaan diberikan oleh John L. Ward dan Craig E. Arnoff. Menurutnya, suatu perusahaan dinamakan perusahaan keluarga apabila terdiri dari dua atau lebih anggota keluarga yang mengawasi keuangan perusahaan. Sedangkan menurut Robert G. Donnelley dalam bukunya “The Family Business” suatu organisasi dinamakan perusahaan keluarga apabila paling sedikit ada keterlibatan dua generasi dalam keluarga itu dan mereka mempengaruhi kebijakan perusahaan.
 Family Business (Bisnis keluarga); sebuah lembaga yang unik
Bisnis keluarga mempunyai karakteristik dengan kepemilikannya atau keterlibatan lainnya dari dua orang atau lebih anggota keluarganya yang sama dalam kehidupan dan fungsi bisnisnya lingkup dan luas keterlibatan tersebut bervariasi dalam beberapa perusahaan. Dalam sebuah restoran kecil misalnya seorang istri atau suami dapat bekerja sebagai seorang pemilik dan manajer sementara yang lain memegang pembukuan dan anak-anak dapat bekerja di dapur atau sebagai pelayan. Bisnis keluarga adalah sebuah perusahaan yang anggota keluarganya secara langsung terlibat di dalam kepemilikan dan atau jabatan/ manajer.
  Keterkaitan keluarga dan bisnis
banyak bisnis keluarga disusun atas dasar kekeluargaan dan bisnis meskipun keluarga dan bisnis adalah institusi yang terpisah dengan anggota, tujuan dan nilainya masing-masing. Mereka menjadi satu (saling terkait) di dalam perusahaan keluarga, bagi banyak orang dua institusi yang saling terkait ini adalah bagian yang paling penting dalam hidup. Keluarga dan bisnis muncul dengan alasan mendasar yang berbeda. Fungsi pokok keluarga berhubungan dengan perhatian dan pendidikan anggota keluarga, sedangkan bisnis berkaitan dengan produksi dan pendistribusian barang dan atau jasa. Tujuan keluarga adalah pengembangan penuh yang mungkin dilakukan tiap anggota keluarga yang berkaitan dengan keterbatasan kemampuan yang dimilikinya, serta pembagian kesempatan dan penghargaan yang sama untuk setiap anggota. Sedangkan, tujuan bisnis adalah keuntungan dan ketahanan hidup.
  Budaya Bisnis Keluarga
Seperti organisasi lain, bisnis keluarga mengembangkan cara tertentu di dalam mengerjakan segala sesuatunya dan prioritas tertentu sehingga memberikan keunikan pada tiap perusahaan. Pola perilaku dan kepercayaan yang khusus ini membentuk budaya organisasi karyawan, sebagai karyawan dan anggota keluarga yang baru memasuki bisnis, mereka menggunakan pandangan dan cara pengoperasian perusahaan yang khusus.
   Pola-pola budaya
Budaya perusahaan meliputi banyak tingkah laku dan keyakinan yang berbeda-beda, pengamatan menyeluruh pada keyakinan dan perilaku tersebut akan memperlihatkan berbagai pola budaya sehingga membantu di dalam menjelaskan cara berfungsinya suatu perusahaan. W. Gibb Dyer, seorang prof, di UYB, telah mengidentifikasikan suatu tatanan pola budaya yang mempergunaka tiga fase perusashaan keluarga; bisnis sesungguhnya, bisnis keluarga, bisnis pemerintah.
Sebuah contoh pola bisnis adalah system keyakinan dan perilaku perusahaan yang berkaitan dengan pentingnya kualitas. Anggota organisasi cenderung mengadopsi pandangan umum mengenai luasnya usaha atau bahkan pengorbanan yang seharusnya diberikan kepada pelayanan konsumen dan kualitas produk. Menurut W Gibb Dyer konfigurasi budaya adalah pola bisnis paternalistic, pola keluarga patriakal, dan dewan direksi yang disetujui (pola pemerintah). Ini semata-mata berarti bahwa hubungan keluarga lebih penting daari pada keahlian professional yang pendirinya merupakan kepala suku yzang tidak diperdebatkan, sehingga dewan secara otomatis mendukung keputusan pemilik.
Mekanisme Family Business (bisnis keluarga)
Dunia bisnis dan dunia keluarga memang memiliki perbedaan yang amat curam. Jelas, dalam sebuah keluarga kepentingan keluarga akan mengalahkan kepentingan-kepentingan yang lain. Padahal, perusahaan menuntut sikap yang profesional. Termasuk juga dalam masalah kompensasi atau pembagian keuntungan. Perusahaan profesional akan mendasarkan pemberian gaji pada nilai pasar dan riwayat kerja (kinerja) seseorang. Sedangkan keluarga mendasarkan pemberian gaji pada kebutuhan. Di sini terlihat betapa keluarga memiliki standar yang tidak jelas. Masalah terpenting dalam keberlanjutan bisnis keluarga adalah masalah sukses. Sukses memang bukan satu-satunya penentu kelanggengan bisnis keluarga. Tapi, mau tidak mau generasi pendahulu harus memberikan tongkat estafet perusahaan kepada generasi berikutnya. Suksesi tidak hanya berarti pata tingkat pimpinan dan managerial saja, termasuk pada kebijakan-kebijakan perusahaan. Terdapat tujuh langkah dalam melakukan sukses perusahaan keluarga: mengevaluasi struktur kepemilikan; mengembangkan gambaran struktur yang diharapkan setelah sukses; Mengevaluasi keinginan keluarga; mengembangkan proses pemilihan, melatih dan memonitoring penerus masa depan; Melakukan aktivitas team building dari keluarga; Menciptakan dewan direksi yang efektif; Yang terakhir, memasukkan penerus pada saat yang tepat, yaitu ketika pendiri berusia 50 tahun dan penerus berusia 30 tahun.
 

Unknown

About Unknown -

Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.

Subscribe to this Blog via Email :